Advertisement

Siosar Semakin Sepi, Pemilik Villa Tetap Bertahan Berharap Situasi Kembali Pulih

Suasana terkini di kawasan wisata Siosar yang semakin ditinggal wisatawan.

Tanah Karo, desernews.com
Kawasan wisata Siosar, Kabupaten Karo saat ini kondisinya semakin memprihatinkan. Bagaimana tidak, objek wisata yang dulunya menjadi salah satu primadona di Kabupaten Karo tersebut kini sudah kehilangan pesona.

Saat dicoba ditelusuri ke kawasan wisata yang berada di ketinggian sekitar 2000 meter di atas permukaan laut ini, saat ini objek wisata yang berada di Desa Kacinambun tersebut sudah sangat jauh berbeda. Hiruk-pikuk wisata yang dulu selalu ramai saat akhir pekan, kini bak hanya kenangan lalu.

Salah satu spot yang dulu jadi favorit tempat kaula muda istirahat yaitu di Zia Coffee, juga terlihat tak kalah memprihatinkan. Bangunan yang dominan terbuat dari bahan dasar kayu tersebut, tampak bagaikan bangunan usang tanpa penghuni.

Pemandangan serupa juga ditemukan di beberapa titik, seperti di area penginapan bubble yang dulunya juga menjadi spot foto kekinian. Tak hanya itu, area wahana seluncuran pelangi yang berada di depan penginapan bubble juga kondisinya sagat memprihatinkan.

Di hampir seluruh titik lokasi yang dulu jadi primadona seakan dibiarkan begitu saja, tampak rumput liar dan ilalang dibuatkan tumbuh tak terkontrol. Di areal kolam, tampak sudah diselimuti lumut pada bagian dasarnya.

Akibat kondisi ini, membuat wisatawan tak lagi melirik kawasan Siosar sebagai tujuan wisata saat berkunjung ke Kabupaten Karo.

Bagaimana tidak, kondisinya yang kini kian sepi dan tak terurus sudah tak elok lagi dipandang mata apalagi diabadikan ke dalam momen berswafoto.

Alhasil kondisi ini membawa kerugian yang sangat dirasakan oleh para pemilik aset di kawasan ini, salah satunya aset berupa villa.

Seperti diketahui, di lokasi objek wisata Siosar sejak awal sudah dilirik oleh investor-investor untuk menanam modal membuat penginapan. Saat ini, di kawasan tersebut tak kurang puluhan unit bangunan villa sudah berdiri kokoh.

Bangunan villa yang rata-rata dibangun dua lantai ini, hampir seluruhnya dibangun untuk komersil atau disewakan kepada tamu dengan harga yang bervariasi.

Salah satu pemilik villa yang tidak ingin disebutkan namanya, mengungkapkan saat ini melihat kondisi Siosar yang semakin memprihatinkan tentunya harus menjadi perhatian. Pasalnya, dampak dari buruknya pengelolaan manajemen membuat kawasan Siosar semakin tidak tertarik lagi dikunjungi.

“Tentunya ya jelas sangat disayangkan, bagaimana kita lihat dulu Siosar sangat ramai dikunjungi, sekarang sudah berbanding terbalik,” ujar pemilik villa, Jumat (17/5/2024).

Ketika ditanya bagaimana langkah selanjutnya yang diambil oleh dirinya selaku sudah cukup besar menaruh modal di sana mengingat Siosar semakin terpuruk, dirinya mengaku sampai saat ini masih belum bisa membuat keputusan apa-apa.

Dirinya menjelaskan, sejauh ini ia secara pribadi masih mempertahankan asetnya di sana sambil menunggu pihak manajemen kembali bergerak melakukan perbaikan.

“Ya mau bagaimana lagi, kalau untuk pengelolaan lokasi di sana secara umum itu kewenangannya pengelola. Kalau kita kan cuma bisa perbaiki fasilitas di villa sama komplek villa kita. Kita tunggu lah bagaimana ke depan manajemen semoga bisa kembali bangkit,” ucapnya.

Disinggung sudah berapa lama mengalami penurunan tamu, dirinya mengaku selama beberapa bulan terakhir di kawasan tersebut sudah sangat ditinggal oleh wisatawan.

Apalagi untuk tamu villa, sejak awal tahun kemarin tamu yang menginap di sana sudah sangat jauh berkurang.

“Sudah berapa bulan ini lah enggak ada tamu, makanya kadang kita lah yang nempati biar sekalian dibersihkan,” katanya.

Melihat situasi Siosar yang semakin tak terawat, tentunya wisatawan enggan untuk berlama-lama berkunjung ke sana apalagi menginap.

Tak hanya lokasinya yang sudah ditumbuhi semak belukar, bahkan fasilitas pendukung di sana juga sudah tidak memenuhi standar. Seperti cafe dan beberapa tenant makanan, tampak sudah tutup tanpa ada aktivitas yang berarti.

Pekerja Tidak Digaji
Kondisi ini, diduga disebabkan pengelolaan yang tidak berjalan dengan baik dari pihak manajemen. Pasalnya, sampai saat ini berdasarkan informasi yang didapat dari beberapa sumber menjelaskan jika kondisi ini terjadi sebelum kawasan Siosar ditinggal wisatawan.

“Memang sudah kurang sinkron manajemen di dalam, jadi sudah enggak terawat lagi,” ucap seorang narasumber yang ditemui di kawasan Siosar.

Berdasarkan informasi yang didapat, beberapa waktu terakhir manajemen yang mengelola lokasi tersebut sudah seperti acuh tak acuh terhadap perjalanan wisata di sana.

Diduga, hal inilah yang membuat akhirnya Siosar seperti kehilangan arah dan semakin tak terawat.

Ada informasi yang didapat, jika manajemen tidak bisa mengelola kawasan tersebut dengan baik karena tidak sinkronnya antara pendapatan dengan pengeluaran yang dikeluarkan oleh manajemen.

Bahkan, karena diduga tidak sinkronnya keuangan di sana menyebabkan beberapa orang pegawai tidak mendapatkan haknya (gaji), terutama di bagian pemeliharaan taman.

“Dapat info enggak digaji yang ngurus taman ini, makanya udah enggak terurus lagi orang udah gak ada yang ngurus tamannya,” ucap narasumber lainnya yang mengaku belum lama bekerja di sana.

Perihal kondisi ini, juga dirasakan oleh pemilik aset berupa villa di kawasan Siosar yang mengaku sudah beberapa bulan terakhir tidak mendapatkan tamu sama sekali.

Berdasarkan keterangan salah satu pemilik villa di sana yang tidak ingin disebutkan namanya, tamu sudah mulai semakin sepi sejak awal tahun kemarin.

“Sudah dari tahun baru itulah enggak ada, sepi sekali,” ucapnya.

Ketika ditanya apakah para pemilik villa di sana sudah mencoba untuk berkoordinasi dengan manajemen untuk membahas kelangsungan wisata di sana, ia mengaku jika saat ini manajemen sedang vakum.

Dirinya mengaku, beberapa waktu lalu sudah sempat dibuka jalan komunikasi namun hasilnya nihil.

“Sudah kita coba buka komunikasi, karena kan manajemen yang punya wewenang mengelola semua lokasi, tapi mereka lagi vakum,” ungkapnya.

Lebih lanjut, dirinya mengatakan jika saat ini para pemilik villa sudah kembali mencoba membuka komunikasi sesama pemilik villa.

Meskipun masih belum tau seperti apa langkah dan kondisi selanjutnya, namun dirinya mengaku selain menunggu sikap manajemen mereka juga akan melakukan perbaikan dan promosi secara mandiri.(tm/DN)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button
Close
Close

Adblock Detected

Harap nonaktifkan aplikasi AdBlock nya terlebih dahulu.. Terima Kasih