Wakil Ketua DPRK Langsa Noma Khairil: Kembalikan PTPN-I Ketanah Aceh

Langsa, desernews.com
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Langsa Noma Khairil meminta agar pemerintah pusat dalam hal ini Meneg BUMN Erick Thohir, mengembalikan Kejayaan PTPN-I ke Tanah Aceh.
Hal itu disampaikan Tokoh Muda Kota Langsa Noma Khairil dengan nada menggelegar, saat memberikan sambutan mewakili Ketua DPRK Langsa, pada acara Pembukaan Musyawarah Wilayah ke I Dewan Pimpinan Wilayah Forum Komunikasi Purnakarya Perkebunan Nusantara (DPW FKPPN) Propinsi Aceh, bertempat di Wisma PTPN IV Palmco KSO Regional 6, Selasa (29/10/2024), Kota Langsa.

Dikatakan Noma Khairil, jika dulu sebelum berganti nama, saat masuk ke wilayah perkebunan PTPN-I Aceh Timur, saya seperti masuk kerumah sendiri, karena suasananya yang sejuk dan indah. “Kawasan perkebunan merupakan tempat saya bermain saat usia sekolah,” ungkap Noma bernostalgia.
Tapi sekarang, ucap Noma, setelah bukan lagi dibawah naungan PTPN-I, suasana perkebunan sudah tak menarik lagi. Areal perkebunan banyak yang kurang terpelihara, demikian juga dengan kawasan perumahan, terkesan kumuh dan ditumbuhi semak. “Paling parah, perumahan banyak yang kosong, kalaupun ditempati karyawan, kondisinya memprihatinkan, kurang perawatan, banyak bangunan perusahaan tidak mendapat perhatian manajemen saat ini,” ujar Noma Khairil.

Selain kondisi demikian, Khairil juga sangat bingung dengan sebutan Ex PTPN-I tersebut, yaitu PTPN IV Palmco KSO Regional 6 Langsa. “Susah nyebut nya, susah ngingetnya,” ungkap Khairil serius.
Pada bagian lain sambutannya, Noma Khairil sangat prihatin atas keberadaan Ex PTPN I di bumi Aceh, karena sudah jauh dari harapan masyarakat Aceh, khususnya Kota Langsa dan Kabupaten Aceh Timur.
Apa sebab ? Karena tidak bisa lagi diharapkan masyarakat, untuk menampung anak-anak setempat bekerja di perkebunan. Putera Puteri Aceh banyak yang berpotensi, lulusan dari Perguruan Tinggi ternama di Tanah Air, namun tidak diterima. Selalu kalah dengan orang dari luar daerah. “Untuk itu, kami dari DPRK Langsa mengajak kita semua termasuk FKPPN, menggedor pemerintah pusat untuk mengembalikan PTPN-I ke Bumi Aceh. Kita di Aceh siap mengelolanya seperti dulu,” tegas Noma Khairil dengan nada lantang.
Dikatakan Noma Khairil, Aceh merupakan Daerah Istimewa, jadi PTPN I harus tetap ada di Aceh, kita kembalikan kejayaannya. “Ini suara kaum muda, harus di dengar Pemerintah Pusat, khususnya Presiden RI Bapak Prabowo Subianto,” jelas Noma Khairil.

Wakil Ketua DPRK Langsa Noma Khairil juga menyinggung tentang Tri Dharma Perkebunan dan sistem padat karya.
Menurut Khairil, Peranan perkebunan di Indonesia diarahkan kepada sasaran yang dituangkan pemerintah di dalam Tri Dharma Perkebunan yaitu (1) Perkebunan sebagai sumber devisa negara; (2) perkebunan sebagai lapangan kerja bagi masyarakat, (3) Perkebunan harus memelihara kesuburan dan pengawetan tanah. “Namun saat ini, poin kedua isi dari Tri Dharma Perkebunan, jauh dari harapan masyarakat Langsa dan Aceh Timur, untuk menampung kerja yang saat ini banyak menganggur,” sebut Noma Khairil Tokoh Muda yang duduk sebagai Wakil Ketua DPRK Langsa, dengan nada prihatin.
Sementara itu, Humas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) yang juga Sekjen DPN FKPPN Ir. H. Baginda Panggabean, menanggapi tentang kondisi perkebunan Ex PTPN I menyatakan, sangat menyayangkan sikap Regional Head PTPN IV Palmco KSO Regional 6 Sariadi Siregar, yang kurang peduli terhadap perkebunan wilayah kerjanya, termasuk tidak mau bersinergi dengan Forum Komunikasi Purnakarya Perkebunan Nusantara (FKPPN).
Dikatakan Baginda, Sariadi Siregar selaku Head Regional PTPN IV Palmco KSO Regional 6 Langsa, selalu berkelit dan tidak mau membantu fasilitas dan biaya yang diminta Pengurus DPW FKPPN Provinsi Aceh, untuk pelaksanaan Musyawarah Wilayah ke I. “Termasuk tidak mau menghadiri acara Muswil I DPW FKPPN Aceh, padahal lokasi acara hanya berjarak 500 meter dari kantornya,” ucap Baginda.

Kami dari DPN FKPPN, terpaksa harus turun tangan membantu DPW FKPPN Provinsi Aceh menghubungi Direksi Palmco dan Holding Perkebunan Nusantara, untuk menjembatani. Alhamdulillah, akhirnya semua terselesaikan, hingga Muswil I DPW FKPPN Aceh bisa terlaksana hari ini.
“Dengan kondisi ini, kita minta agar Direksi Holding Perkebunan PTPN III meninjau penempatan Sariadi Siregar sebagai RH di PTPN IV Palmco KSO Regional 6 Langsa, karena tidak bisa bersinergi dengan karyawan maupun Purnakarya termasuk stakeholder yang ada,” ucap Baginda dengan nada gemas, sembari menyebutkan, para purnakarya merupakan seniornya pada saat dinas. (Penulis: H. Suhartoyo/DN)