Advertisement

Sulit Mendapatkan Bahan Baku, Harga Batu Bata Melonjak

Para pekerja sedang memuat batu bata ke atas kenderaan atas pesanan pembeli.

Lubuk Pakam, dessernews.com 

Harga batu bata di Kabupaten Deli Serdang mulai mengalami kenaikan yang cukup tajam. Sebab bahan baku berupa tanah galong dan tanah merah semakin sulit didapat para perajin. Hal itu disebabkan musim penghujan, sehingga pasokan bahan baku ikut terkendala.

Ujung-ujungnya harga batu bata di kilang perajin sudah mencapai Rp 340 per keping. Padahal sebelumnya hanya sekitar Rp 270. Sedangkan pengiriman saat ini sampai ke Lubuk Pakam yang merupakan Ibu Kota Deli Serdang sudah mencapai Rp 400. Sementara untuk daerah Medan sekitarnya antara Rp 430 hingga Rp 450.

Menurut Anto, salah seorang perajin batu bata di Kecamatan Pagar Merbau yang berbatasan dengan Kecamatan Lubuk Pakam, naiknya harga batu bata tersebut sudah sekira satu bulan lebih.
“Sekitar satu bulan ini kita kewalahan memenuhi permintaan para pelanggan. Kalaupun ada orderan, beberapa hari baru bisa dikirim. Semua itu karena bahan baku susah didapat, sehingga produksi kita juga jauh menurun. Penyebabnya karena musim hujan, sehingga pasokan bahan baku tidak lancar. Padahal mulai bulan ini permintaan batu cukup banyak,”kata Anto, Selasa (27/10/20).

Kendala lainnya, tambah Hermanto, susahnya pengeringan batu usai dicetak. Penyebabnya karena terik mata hari yang kurang. Padahal proses penjemuran batu yang baru dicetak memakan waktu 4 hingga 5 hari.
“Untung hari ini cuaca panas, kalau gak makin lama batu baru bisa kering. Jika batu sudah kering baru kita bakar. Lama pembakarakan hampir 3 hari,”papar Anto.

Marno, salah seorang perajin batu bata di Desa Pasar V Kebun Kelapa, Kecamatan Beringin membenarkan bahwa minimnya pasokan bahan baku tanah galong dan tanah merah membuat produksi mengalami kendala.

“Kalau kondisi seperti ini memang harga batu bata sangat melonjak. Soalnya bahan baku juga susah kita dapat. Untuk proses penjemuran saja butuh waktu yang lebih lama karena panas yang kurang,”ujar Marno.

Dijelaskannya, proses pembuatan batu bata mulai dari cetak hingga bongkar membutuhkan waktu sekira 15 hari. Jika cuaca hujan,maka waktu yang dibutuhkan bisa lebih lama lagi. Sementara jumlah batu bata setiap kali bakar di kilangnya bisa mencapai 50 ribu keping batu bata.

“Hari ini kami baru bisa membakar. Proses pembakaran sekira 2 hari lebih. Setelah itu tidak bisa langsung dibongkar karena masih panas. Makanya kita tunggu hingga 4 hari baru bongkar,”tutur Sidar. (03/DN)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button
Close
Close

Adblock Detected

Harap nonaktifkan aplikasi AdBlock nya terlebih dahulu.. Terima Kasih