Advertisement

Skenario Pria di Asahan Usai Bunuh Mantan Istri karena Menolak Diajak Bercinta

Kolase tersangka saat diamankan dan bukti surat wasiat yang ditulisnya. (Istimewa).

Asahan, desernews.com
IR (31) membunuh SW (25) mantan istrinya karena menolak ketika diajak bercinta. Setelah melakukan aksi bejatnya itu, IR kemudian membuat sejumlah skenario agar SW seolah-olah tewas bunuh diri.

“Sebelumnya korban ditemukan tewas di kamar rumahnya di desa Aek Loba, Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan pada hari Kamis lalu. Saat ditemukan korban posisinya tergantung di kamar rumahnya,” kata Kasi Humas Polres Asahan AKP Doli Silaban kepada wartawan, Sabtu (24/2/2024).

Belakangan terungkap kematian wanita tersebut direkayasa oleh pelaku setelah keduanya cekcok di rumah tersebut.

Doli menyebut peristiwa ini berawal dari kecurigaan polisi dan keluarga korban setelah mendapatkan laporan tentang kematian wanita beranak satu ini. Hal itu berdasarkan hasil dari olah TKP dan hasil pemeriksaan jenazah korban di Puskesmas oleh dokter.

“Hasil dari pemeriksaan dokter bahwa korban diduga tidak murni bunuh diri. Karena lidah tidak menjulur, sperma di kemaluan tidak keluar dan tidak ada kotoran di anus korban. Kemudian ada tanda luka memar di lutut paha kanan,” ujarnya.

Polisi kemudian bergerak cepat mengamankan pelaku sebelum melarikan diri. Tersangka dibantu keluarga korban berhasil diamankan pelaku di rumahnya di Kecamatan Aek Kuasan pada Jumat (23/2) kemarin.

Motif Pelaku Bunuh Mantan Istri
Kepada polisi, IR mengaku membunuh mantan istrinya karena kesal ajakan bercintanya ditolak.

“Pelaku datang di hari kejadian dan masuk ke kamar korban untuk meminta hubungan suami istri. Tapi korban tidak mau karena pelaku sudah bukan suaminya lagi. Mereka sudah cerai dan korban mengatakan bahwa korban dalam keadaan haid,” kata AKP Doli Minggu (25/2/2024).

Setelah ajakan bercinta ditolak, pelaku kesal dengan korban. Keduanya kemudian bertengkar di dalam kamar rumah kontrakan korban.

“Akhirnya, karena pertengkaran itu melakukan mencekik leher korban sehingga korban mati lemas. Untuk mengelabui aksinya pelaku mengambil tali dan melilitkannya ke leher korban serta digantung di jendela supaya seolah-olah mati bunuh diri,” ujar Doli.

Diduga pelaku IR sengaja merancang rekayasa kematian korban itu hingga Jumat (23/2) dini hari sekitar pukul 02:00 WIB.

“Selanjutnya, pelaku datang lagi ke rumah korban pada pukul 07.00 WIB, berpura pura menangis dan menjerit sehingga tetangga berdatangan. Namun ketika itu jasad korban yang mulanya digantung sudah diturunkan oleh pelaku sendiri,” terangnya.

Kasus ini terungkap ketika polisi turun tangan menelusuri penyebab kematian korban. Berawal dari kecurigaan polisi serta berdasarkan hasil dari olah TKP dan pemeriksaan jenazah korban di puskesmas oleh dokter.

“Hasil dari pemeriksaan dokter bahwa korban diduga tidak murni bunuh diri. Karena lidah tidak menjulur, sperma di kemaluan tidak keluar dan tidak ada kotoran di anus korban. Kemudian ada tanpa ada luka memar di lutut paha kanan,” ujarnya.

Pelaku Buat Surat Wasiat
Kapolres Asahan AKBP Afdhal Junaidi mengatakan pelaku menulis surat wasiat di secarik kertas untuk anak dan keluarga korban. Wasiat itu menjadi salah satu skenario agar korban seolah-olah tewas bunuh diri.

“Pelaku sendiri yang menulis surat wasiat dengan tangan di buku seolah-olah itu korban yang menulis,” ujarnya Senin (26/2/2024).

Afdhal kemudian memaparkan isi surat wasiat yang ditulis oleh pelaku. “Pesan di surat tersebut berupa permintaan maaf untuk anak dan keluarganya,” katanya.

Kepada polisi IR mengakui surat tersebut ditulisnya sendiri dengan tangan. Itu juga menjadi penguat polisi bahwa kematian korban direkayasa oleh pelaku sebab di buku tersebut juga ada catatan tulisan tangan korban yang berbeda gaya penulisannya.(dtk/DN)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button
Close
Close

Adblock Detected

Harap nonaktifkan aplikasi AdBlock nya terlebih dahulu.. Terima Kasih