Advertisement

Mahfud MD Disebut – sebut Menteri yang akan di Reshuffle oleh Presiden Jokowi

Menko Polhukam Mahfud MD

Jakarta, desernews.com
Berembus isu nama Menko Polhukam Mahfud Md masuk daftar menteri Kabinet Indonesia Maju yang akan di-reshuffle oleh Presiden Jokowi karena berbalas cuit di Twitter dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) soal kerumunan. PKS menilai terlalu naif jika perdebatan Mahfud dengan RK dijadikan alasan.

“Terlalu naif kalau diskursus dengan Pak Ridwan Kamil jadi dasar (Mahfud Md di-reshuffle),” kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera kepada wartawan, Selasa (22/1/2020).

Anggota Komisi II DPR RI ini menilai dialog antara Mahfud dan RK masih dalam wajar. Menurutnya, publik memberi persepsi baik atas kejadian beda pendapat itu.

“Justru sehat kok dialog keduanya. Saling klarifikasi dan Pak Mahfud menerima. Justru publik melihat dialog yang sehat dan tidak baper,” ujar Mardani.

Lebih lanjut, Mardani menilai Mahfud sebagai sosok menteri yang jujur dan terbuka. Meskipun pernyataan Mahfud dinilai kerap membuat kontroversi, Mardani menilai hal itu memberi warna dalam pemerintah Jokowi.

“Pak Mahfud di antara menteri yang jujur dan terbuka. Pernyataan yang kadang kontroversi malah perlu untuk mendewasakan ruang publik kita agar ada jembatan. Keberadaan Pak Mahfud justru membuat Pemerintahan Jokowi punya warna lain yang bagus buat demokrasi,” tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara tentang komunikasi publik di Indonesia yang berjaring di media sosial (medsos). Jokowi penuh harap agar medsos diisi konten sejuk nan teduh di tengah pandemi Corona (COVID-19).

Hal itu diutarakan Jokowi saat membuka Muktamar IX PPP yang ditayangkan dalam akun YouTube Setpres, Jumat (18/12/2020). Jokowi bicara di hadapan kader PPP yang turut dihadiri Plt Ketum PPP Soeharso Monoarfa dan Menko Polhukam Mahfud Md.

“Dengan konektivitas luring dan daring yang semakin efektif, kita bisa meningkatkan komunikasi antarumat yang tersebar di seluruh Indonesia, di seluruh Tanah Air, untuk menyebarkan Islam wasathiyah, menyebarkan kesejukan dan kedamaian, menumbuhkan toleransi dalam perbedaan dan kebinekaan, dan memperkokoh persatuan dalam keberagaman,” kata Jokowi.

Jokowi meminta seluruh anak negeri dapat mengisi jaringan ini, baik di medsos maupun portal lain, dengan hal-hal yang bermanfaat. Tangkal berita hoaks dan tutup ujaran kebencian.

“Pemanfaatan infrastruktur untuk hal yang positif tersebut harus kita aktifkan agar ruang ini tidak diisi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Kita harus aktif mengisi pemberitaan di medsos dengan keteduhan, dengan kesejukan, dan kita juga harus mengklarifikasi berita yang tidak benar, berita hoaks, dan menutup banyaknya ujaran kebencian untuk kita saling menghormati dan menghargai sesama anak bangsa, saudara sebangsa dan setanah air,” ucapnya.

“Lembaga pendidikan umum maupun pesantren yang tersebar di seluruh Tanah Air, data yang saya miliki ada 28 ribu ponpes. Kita harus saling berbagi, saling bekerja sama, untuk memperkokoh fondasi Pancasila di kalangan siswa dan santri. Untuk memperluas pengetahuan dan meningkatkan keterampilan agar siswa dan santri kita memiliki karakter keindonesiaan yang kuat,” lanjut Jokowi. (dtk.com)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button
Close
Close

Adblock Detected

Harap nonaktifkan aplikasi AdBlock nya terlebih dahulu.. Terima Kasih