Jelang Hari Raya Idul Fitri, Pemko Tebing Tinggi Antisipasi Inflasi Harga Bahan Pokok

Tebingtinggi, desernews.com
Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024 M, Pemko Tebingtinggi mengantisipasi terjadinya Inflasi harga bahan pokok.
Masyarakat Indonesia mulai waspada terhadap naiknya harga bahan pokok jelang hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah di tahun 2024 ini. Dimana sudah menjadi langganan tahunan, bila mendekati hari besar seperti lebaran dan lainnya, maka kebutuhan pokok pun meningkat dan sudah menjadi langganan kalau harga akan naik setiap tahunnya.
Meningkatnya harga bahan pokok (bahan pangan) menjelang lebaran, dipicu oleh bertambahnya jumlah permintaan barang, naiknya permintaan terhadap barang tidak disertai dengan kesiapan akan pasokan barang.
Sesuai dengan hukum dasar ekonomi “jika permintaan meningkat, sedangkan pasokan barang terbatas, maka harga akan mengalami peningkatan”.
Karena itu, masyarakat sangat berharap kepada pemerintah, baik pusat maupun daerah, untuk dapat menekan inflasi atau lonjakan harga bahan pokok menjelang hari raya Idul Fitri, mengingat setiap tahunnya, menjelang hari raya selalu terjadi kenaikan harga bahan pokok yang dapat menyengsarakan masyarakat ekonomi lemah.

Strategi Pemko Tebingtinggi
Pemko Kota Tebingtinggi dibawah kepemimpinan Penjabat (Pj) Wali Kota Drs. Syarmadani, M.Si, telah memberikan bukti serius kepada masyarakat dengan terus berupaya maksimal dalam menekan kenaikan harga bahan pokok.
Tidak hanya disaat lebaran saja, bahkan di hari-hari besar lainnya juga tetap berupaya mengendalikan harga dan memperhitungkan ketersediaan bahan pokok agar tetap tetap ada dan stabil harganya sehingga dapat dibeli dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat.
Ada beberapa strategi Pemko Tebing Tinggi dalam mengantisipasi lonjakan harga bahan pokok di masyarakat diantaranya dengan melakukan operasi pasar, yaitu mengadakan Pasar Pengendalian Harga (PPH), Pasar Murah (PM), Gerakan Pangan Murah (GPM).
Sebelumnya, Pemko Tebing Tinggi sudah melakukan antisipasi lonjakan harga dan ketersediaan bahan pokok diawal memasuki bulan Ramadhan, yang mana Pemerintah bersama tim TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) melakukan upaya pengendalian harga bahan pokok seperti beras, minyak goreng, gula pasir dan daging yang dapat dibeli oleh masyarakat dengan harga yang terjangkau.
Perlu diketahui untuk inflasi di Kota Tebing Tinggi berdasarkan data BPS Tebing Tinggi, IHK (Indeks Harga Konsumen) Kota Tebing Tinggi mengikuti data dari IHK Kota Pematang Siantar. Dimana di bulan Februari 2024, tingkat inflasi Kota Pematang Siantar (m to m) sebesar 0,34 persen sementara inflasi tahun ke tahun (y to y) sebesar 2,98 persen.
”Karena itulah Pemko Tebing Tinggi mengambil langkah dan strategi untuk antisipasi inflasi harga bahan pokok dengan menggelar operasi pasar atau pasar pengendalian harga (PPH), bekerjasama dengan Perum Bulog Kota Medan di awal bulan Maret 2024 seminggu menjelang bulan ramadhan agar harga bahan pokok dapat stabil dan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi”.
Ada 6 lokasi operasi pasar PPH yang digelar Pemko Tebing Tinggi. Untuk lokasi utama digelar di Lapangan Merdeka, Jalan Sutomo dan 5 lokasi lainnya digelar di seluruh kantor kecamatan yang ada di Kota Tebing Tinggi.
Masyarakat sangat antusias untuk membeli bahan pokok dan diperbolehkan membeli bahan pokok seperti beras dengan harga Rp 53.000/karung ukuran 5 kilogram, minyak goreng 14.000/kilogram, gula pasir 17.000/kilogram dan dapat dibeli sebanyak dua karung atau dua kemasan, sehingga kebutuhan bahan pokok untuk masyarakat dapat terpenuhi diawal bulan ramadhan.

Selain itu, operasi pasar PPH juga kembali digelar Pemko Tebingtinggi melalui Dinas Perdagangan saat memasuki pertengahan bulan ramadhan, tepatnya 21-22 Maret 2024 lalu.
Sebanyak 10 ton beras dijual dengan harga Rp 53.000/karung ukuran 5 Kg, dan dapat dibeli 4 karung per orang. Hal ini dilakukan Pemko Tebing Tinggi sebagai upaya antisipasi lonjakan harga dan mengingat kebutuhan masyarakat di pertengahan ramadhan.
Akan tetapi, memasuki lebaran hari Raya Idul Fitri, masyarakat kembali berharap pada pemerintah agar harga bahan pokok tidak naik, sehingga Pemko Tebing Tinggi bersama tim TPID kembali melakukan kajian strategis untuk menekan inflasi bahan pokok menjelang hari raya agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhan bahan pokok dengan harga yang tetap murah dan terjangkau.
Sebelumnya, terlihat adanya kegiatan rakor diikuti Pemko Tebingtinggi bersama tim TPID dan stakeholder terkait pada Senin 18 Maret 2024 lalu diruang kerja Wali Kota.
Rakor itu diikuti secara virtual, digelar pemerintah pusat, dipimpin Mendagri RI Jend. Pol. Purn. Muhammad Tito Karnavian, MA, P.hD.
Dalam rakor itu, Mendagri menjelaskan untuk melakukan pengendalian inflasi di dalam negeri secara bersama, baik pusat maupun ditingkat daerah dan harus menjadi perhatian serius mengingat dinamika Ramadhan serta Idul Fitri yang akan berimbas pada kenaikan harga di sejumlah sektor, baik kebutuhan pokok maupun lainnya seperti kenaikan harga tiket pesawat yang bisa menjadi penyumbang angka inflasi.
Mendagri berpesan untuk sektor pangan kepada pemerintah daerah agar mewaspadai adanya lonjakan kenaikan harga, walaupun setiap daerah memiliki kondisi yang berbeda-beda.
“Kenaikan produk juga harus diimbangi dengan daya beli, apabila harga naik namun daya beli kecil itu akan membebani masyarakat. Untuk itu upaya pemerintah masyarakat agar meningkatkan daya beli masyarakat,” pesan Mendagri RI.
Kemudian, di rakor berikutnya, Senin 25 Maret 2023, Kemendagri RI kembali menyampaikan bahwa sebanyak 214 pemerintah daerah (pemda) belum sama sekali melakukan upaya konkrit dalam pengendalian inflasi.

Ke-214 Pemda yang dimaksud belum melakukan upaya konkrit, dalam pengendalian inflasi dan sama sekali tidak melaksanakan satu pun dari enam upaya konkrit pengendalian inflasi. Hal ini disampaikan Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendagri RI Komjen. Pol. Drs. Tomsi Tohir Balaw, M.Si.
Adapun enam upaya konkrit yang dimaksud, ungkap Irjen Kemendagri RI, adalah melakukan operasi pasar murah, melaksanakan sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang, kerjasama dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan, gerakan menanam, merealisasikan BTT dan dukungan transportasi dari APBD.
Kepada pemda yang telah melakukan enam upaya konkrit, Irjen Kemendagri RI menyampaikan apresiasi dan dikesempatan itu juga, beliau menghimbau agar pemda benar-benar melaksanakan operasi pasar murah selama Ramadhan hingga hari raya Idul Fitri.
Karena itu, Pemko Tebing Tinggi bersama tim TPID dan instansi terkait seperti Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Perdagangan menggandeng kembali Perum Bulog Kota Medan untuk menggelar operasi pasar selama bulan Ramadhan dan menjelang hari raya Idul Fitri agar kebutuhan pokok masyarakat dapat terpenuhi dengan harga yang stabil dan terjangkau.
”Untuk operasi pasar GPN sudah digelar Pemko Tebing Tinggi sejak tanggal 27 Maret sampai 3 April melalui Dinas Ketahanan Pangan di 5 kantor kecamatan se-Kota Tebing Tinggi.
Sedangkan operasi pasar PPH baru akan dimulai pada 4 sampai 5 April oleh Dinas Perdagangan di Lapangan Merdeka Jalan Sutomo”.
Untuk itu masyarakat jangan bingung dan panik akan tingginya harga bahan pokok dan ketersediaannya, karena Pemko Tebing Tinggi telah berupaya semaksimal mungkin dengan berbagai cara dan strategi untuk menekan tingginya harga dan menghitung ketersediaan bahan pokok.
Bukan hanya disaat menjelang hari raya saja namun hampir di setiap ada hari besar keagamaan Pemko Tebing Tinggi selalu melakukan operasi pasar untuk mengendalikan harga, sehingga semua kebutuhan pokok masyarakat bisa terpenuhi dan dapat dibeli dengan harga yang masih terjangkau.(Sty)