Benarkah Holding PTPN III Membawa Malapetaka Bagi Karyawan ?
Deli Serdang, dessernews.com
Sejak PTP Nusantara III menjadi Holding, banyak aset Badan Usaha Milik Negara itu di Sei Karang, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang tidak terurus seperti di terlantarkan. Aset-aset tersebut berupa bangunan dan gedung serta lahan puluhan hektar . Kini kondisinya sungguh memprihatinkan.
Puluhan hektar lahan Hak Guna Usaha tersebut terlihat semak belukar ditumbuhi anak anak kayu dan ilalang. Begitu juga bangunan kantor dan gedung yang pernah menjadi kantor direksi eks PTP V dahulu telah banyak yang rusak karena terlalu lama kosong. Dikhawatirkan gedung dan bangunan megah dan bersejarah itu mengalami nasib yang sama dengan rumah rumah karyawan yang dirobohkan karena lapuk di makan rayap.
Beberapa karyawan yang ditemui dessernews.com dilapangan mengatakan, sejak PTPN III dijadikan holding, nasib mereka semakin tak menentu. Ketenangan bekerja tidak seindah dahulu lagi. Sedikit sedikit karyawan dimutasi ke kebun yang sangat jauh. Hal ini sangat meresahkan dan menggagu sosio phisikologis karyawan serta pendidikan anak anak mereka.
Tak hanya sampai disitu. Hak hak mereka seperti bonus juga sering diberikan perusahaan terlambat tanpa ada keterangan yang jelas kepada karyawan. “Jadi holding ini sebenarnya hanya menguntung para elit di pusat saja. Mereka bisa bagi bagi jabatan. Tetapi sebaliknya menjadi malapetaka bagi karyawan di bawah”, ujar karywan itu kesal.
Namun sayang, ketika keluhan dan keresahan karyawan di bawah hendak di konfirmasi kepada DIrektur Utama PTPN III, Muhammad Abdul Gani melalui Humas Kantor Operasional Medan, Kamis kemarin tidak berhasil. “Kalau masalah Sei Karang, tanya saja sama Kabid Bagian Umum Sei Karang. Terlalu jauh jangkauan Medan untuk mengurus Sei Karang”, ucap Ali Hasibuan, salah seorang staf Humas PTPN III di Medan.
Baca juga : Sejumlah Bangunan Gedung PTPN III Sei Karang Terlantar dan Diselimuti Semak Belukar
Sementara Kabid Bagian Umum Distrik Deli Serdang 2, Edi Lesmana ketika hendak ditemui di kantornya Sei Karang tidak berhasil. Menurut keterangan Satpam, Pak Edi lagi keluar kantor. (01/DN)
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Semoga Kebun Sei Karang Galang dapat kembali berfungsi sebagai pusat perkebunan seperti tahun 50 an sampai 70an…
Sungguh sayang aset yang ada menjadi terlantar dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya….
Untuk menjadikan Kebun Sei Karang Galang sebagai pusat perkebunan pada masa teknologi sudah demikian majunya seperti sekarang ini dapat dipertimbangkan
1. Aplikasi aplikasi berbasis online saat ini sudah sangat umum dilakukan
2. Akses ke Medan sebagai pusat bisnis untuk propinsi sumatera Utara dapat di capai dengan mudah dan tidak memerlukan waktu yang lama sebab telah dibangun tol Medan – Lubuk Pakam
3. Demikian juga akses ke Kuala Namu sebagai bandara utama di provinsi Sumatera Utara maupun akses ke pelabuhan Belawan
4. Memfungsikan kembali bangunan dan gedung sebagai mana fungsi awal nya
5. Merajut kembali rasa kebersamaan sesama karyawan untuk membangun kembali sumber daya manusia yang handal