Seabolga Komunitas, Mengajak Para Anak Muda Peduli akan Lingkungan Pesisir
Oleh: Adinda Amelia Putri Tarigan
Sibolga merupakan salah satu kota yang terletak di Pulau Sumatera Utara. Kota ini memiliki sejumlah wisata pantai dengan pemandangan yang cukup indah. Sehingga hal inilah yang membuat Sibolga memiliki banyak pengunjung dari dalam maupun luar negeri. Menjadi kota wisata tentunya akan memberikan dampak yang baik bagi ekonomi masyarakat sekitar.
Dengan menjadikan Sibolga sebagai tempat wisata, maka akan memberikan banyak keuntungan bagi masyarakat sekitar yang memiliki jasa ataupun UMKM yang akan sangat dibutuhkan para pengunjung. Namun dibalik hal tersebut, juga terselip permasalahan yang terjadi, terkhususnya dalam bidang kebersihan lingkungan.
Permasalahan ini terjadi dikarenakan ditemukannya sejumlah sampah yang berserakan di daerah pesisir pantai sekitar kota tersebut. Tentunya permasalahan lingkungan ini akan menjadi masalah besar, jika tidak ditangani secara cepat. Sehingga hal inilah yang memunculkan banyak komunitas yang peduli akan lingkungan. Salah satunya adalah komunitas Seabolga.
Komunitas ini terbentuk pada tahun 2019, dengan latar belakang memiliki fokus tentang permasalahan sampah pesisir pantai terkhususnya pesisir pantai Kota Seabolga.
Perkumpulan ini didirikan oleh Yuli Efriani, selaku alumni Teknik Lingkungan USU. Dengan memiliki perbekalan mengenai lingkungan pada masa kuliahnya.
Yuli memutuskan untuk membentuk komunitas yang memiliki fokus pada permasalahan sampah pesisir pantai. Ia mengajak para anak muda sekitar untuk ikut bergabung dan akan mulai peduli dengan lingkungan sekitar mereka.
“Komunitas terbentuk karena munculnya rasa kekhawatiran kami sebagai anak daerah yang lahir dan tinggal di Sibolga, dengan kondisi beberapa pantai yang mulai kotor dengan sampah yang dibuang sembarangan oleh para pengunjung yang tidak bertanggung jawab, sehingga saya berfikir permasalahan ini memerlukan perhatian khusus oleh masyarakat sekitar” jelas Yuli.
Seabolga tidak hanyak sekedar mengajak para masyarakat mengutip sampah secara bersama-sama saja, namun Seabolga juga memiliki program Seabolga Goes To School (SGTS), dimana program ini berupa kegiatan edukasi yang disertai dengan aksi.
Yuli menjelaskan pada program Seabolga Goes To School ini, tim Seabolga akan mengunjungi beberapa sekolah yang terdapat di daerah Kota Sibolga sekitar, untuk diberi edukasi mengenai bagaimana cara memilah sampah dengan baik dan benar “Anak-anak ini nantinya akan disuru membawa beberapa sampah mereka dari rumah, lalu nanti kami akan menjelaskan terlebih dahulu mengenai apa saja jenis-jenis sampah dan bagaimana contohnya” ucap Yuli.
Tidak sampai disitu saja, nantinya para siswa/i ini akan mencontohkan secara langsung, dengan membuang sampah sesuai dengan trash bag yang sudah dipersiapkan. Yang nantinya terdapat 3 trash bag yang memiliki fungsi yang berbeda-beda. Ada trash bag untuk sampah organik, anorganik dan juga Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
Lalu setelah itu akan dilihat, apakah para murid tersebut sudah paham apa perbedaan dari sampah-sampah tersebut dengan melihat sejumlah sampah yang mereka buang di trash bag yang memiliki fungsi berbeda-beda tersebut.
Dengan adanya progam ini diharapkan seluruh masyarakat tidak hanya orang tua saja, namun anak-anak juga harus sudah paham tentang jenis sampah yang berbeda-beda tersebut. Karena sejatinya kepedulian akan lingkungan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab salah satu pihak saja, namun menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat yang tumbuh dan hidup di daerah tersebut.
Penulis adalah Client Relation dari Kanaka Publisher.