Muhammad Ali Berjuang Keras Merubah Citra Negatif Desa Pisang Pala untuk Dilirik Investor

Galang, desernews.com
Sukses Pemerintahan Desa Pisang Pala, sebagai salah satu desa di Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang dalam menekan angka pencurian tampaknya perlu menjadi contoh bagi desa lainnya.
Betapa tidak ? Desa yang memiliki penduduk 2.100 jiwa dari 5 dusun itu, dahulu banyak mengalami aksi pencurian dan penjarahan. Baik pencurian ternak maupun hasil produksi pertanian masyarakat.
Namun sejak awal 2024, Pemerintahan Desa Pisang Pala memasang cctv di setiap sudut desa, aksi pencurian di kampung itu menurun drastis.
“Dahulu, sebelum adanya pemasangan cctv, sering kali warga mengalami kehilangan. Terutama hasil pertanian seperti sawit dan ternak lembu”, ucap Kepala Desa Pisang Pala, Muhammad Ali.

Namun tidak dipungkiri Ali, sekali sekali masih terjadi pencurian buah sawit warga. Namun tidak sebanyak dan serutin dibandingkan sebelum di pasang cctv, katanya.
Menurut suami Sri Handayani boru Nasution itu, yang kini telah mendapat kepercayaan kembali dari warga menjabat sebagai kepala desa priode kedua, ada 13 cctv yang sudah terpasang di berbagai sudut dan perbatasan dengan desa sebelahnya .
“Saat ini sudah ada 13 cctv kita pasang. Di tempat jalan mau masuk desa dan jalan keluar serta yang berbatasan dengan desa sebelah. Seperti Desa Tanjung Siporkis, Batu Rata, Ujung Rambe dan Petumbukan. Melalui layar monitor ini bisa kita lihat aktivitas orang masuk dan keluar”, kata Muhammad Ali sambil menunjuk ke arah layar monitor yang terdapat di ruangan kantor desanya.
“Beberapa waktu lalu ada pencurian ternak lembu milik warga 2 ekor di desa. Nampak di cctv kenderaan mobilnya melintas. Sewaktu masuk dan keluar membawa dua ekor lembu (sapi). Melalui kenderaan itu kita lacak berhasil ditangkap. Begitu juga saat buah sawit Pak Selamat Ketaren dicuri, pelakunya berhasil dilacak “, tambah ayah dari 3 putra dan satu putri itu.

Dikatakan Ali, ia berencana akan menambah 3 cctv lagi untuk memperkuat pengawasan wilayah desanya. Saat ini jumlah cctv yang sudah terpasang 13 unit, 10 unit di lapangan dan 3 unit di kantor desa. Dengan rencana penambahan 3 unit lagi yang akan di pasang di kantor Desa Pisang Pala, maka seluruhnya berjumlah 16 unit.
“Tahun 2025 ini kita ajukan 3 unit lagi dalam anggaran dana desa. Ini salah satu prioritas kita. Karena sangat membantu dan bermanfaat terhadap kondisi keamanan di desa”, sebut Ali.
Desa Pisang Pala merupakan salah satu dari 28 desa dan 1 kelurahan di Kecamatan Galang sempat di tabalkan sebagai Kampung Narkoba oleh pihak luar.
Tinggi dan maraknya peredaran narkoba di desa Pisang Pala membuat satu SSK personil Polresta Deli Serdang turun menggerebek para pemakai dan pengedar beberapa tahun lalu.

Tetapi kini citra buruk yang ditabalkan ke desa itu mulai pupus. Muhammad Ali berusaha dan berjuang keras untuk menghapus citra buruk yang sempat dilekatkan ke desa yang dipimpinnya itu sebagai Desa Kampung Narkoba.
Sebagai bentuk upaya untuk menekan tingkat kejahatan kriminalitas di desanya, Muhammad Ali membuka diri selebar lebarnya untuk membangun komunikasi sebaik mungkin dengan seluruh tokoh masyarakat dan Babinkamtibmas dan Babinsa.
Ali juga merekrut dan memberdayakan warga desanya jika ada proyek pembangunan yang menggunakan anggaran dana desa. Hal ini katanya sebagai tanggung jawab bersama untuk memajukan desa serta menjaga nama baik desa.
“Kalau ada kegiatan pembangunan di desa ini, saya prioritaskan warga desa terlebih dahulu. Agar masyarakat desa merasa ikut memiliki terhadap pembangunan itu”, ujar Ali.
Menanggapi setiap permasalahan di desa, sesuai arahan Camat Galang, Drs Syahdin Setia Budi Pane, tutur Muhammad Ali, mereka membuat group WhatsApp perangkat desa yang beranggotakan kaur dan kadus.
“Sehingga bila ada kejadian di dusun atau desa, cepat terinformasikan ke kepala desa dan Pak Camat”, ujar Kades Muhammad Ali.
Ali bersama unsur pemerintahan desanya juga menerbitkan Perdes (Peraturan Desa) tentang pencurian buah sawit warga.
“Perdes itu mengatur kalau ada orang yang mencuri buah sawit petani dan pelakunya tertangkap, walaupun hanya satu janjang maka pelaku diwajibkan membayar Rp 2 juta. Sedangkan penandahnya diwajibkan membayar Rp 5 juta. Ini kita terapkan di desa untuk memberikan efek jera”, tutur Muhammad Ali.
Sejak dipimpin Muhammad Ali, Desa Pisang Pala yang dahulu dikenal sangar dan angker, kini berubah menjadi desa yang religius. Pengajian rutin dan wirid mulai semarak di desa tersebut.
Bahkan Desa Pisang Pala kini mulai dilirik investor lokal untuk membangun taman buah dan kolam renang di desa itu.
H Rizal Batubara salah seorang pengusaha bibit holtikultura di Deli Serdang telah menanamkan investasinya senilai Rp 5 milyar untuk membayar pembebasan lahan seluas 6 hektar di Dusun Eks III Desa Pisang Pala, tepatnya berada di bekas rumah sakit eks PTP V.
“Itu baru untuk membayar pembebasan lahan saja. Belum termasuk pembangunan kolam renang dan entertainment lainnya. Kita berharap taman buah dan kolam renang ini nantinya bisa mengundang investor lainnya “, pungkas Muhammad Ali senang.
“Selama ini Desa Pisang Pala dikenal dengan warung Cah Campis-nya, yakni kuliner yang menyajikan sate kambing, bakso, nasi goreng spesial dan nasi ayam geprek serta just bermacam buah yang khas”, timpal Indra Gunawan salah seorang Kaur Desa Pisang Pala.

Cah Campis sendiri merupakan singkatan dari huruf dan kata (Cah) Bocah (Cam) Kampung (Pis) Pisang, sebuah nama yang sudah cukup populer di kalangan pejabat Pemkab Deli Serdang.
Menurut Indra, pembeli yang datang tidak hanya penduduk lokal Desa Pisang Pala saja, tetapi juga datang dari luar, seperti Galang, Lubuk Pakam, Tanjung Morawa dan Medan.
“Kami dari pemerintahan desa berharap dengan selesainya pembangunan kolam renang dan taman buah Pak Haji Rizal Batubara ini, bisa menyerap lapangan kerja bagi warga serta meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Pisang Pala”, tutup Indra Gunawan. (sip)