Gerobak Pedati Ditarik Kerbau Masih Menjadi Alat Transportasi Masyarakat Barumun
Palas, desernews.com
Bermodalkan gerobak pedati yang ditarik seekor kerbau menjadi alat transportasi untuk melansir hasil produksi perkebunan dan pertanian masyarakat yang berada diseberang sungai Barumun ,Kecamatan Barumun .
Tiga orang bersaudara Sauban , Siddik dan Hamrul ,warga Desa Binabo Jae, Kecamatan Barumun,Kabupaten Padanglawas (Palas) ini .Setiap harinya mengarungi sungai Barumun baik dalam kondisi air sungai sedang banjir ,tetap berjuang untuk hidup demi kebutuhan keluarga.
Kami tiga bersaudara menggeluti profesi sebagai tukang lansir hasil produksi perkebunan dan pertanian melalui jalur sungai dengan gerobak gandeng yang ditarik dengan tenaga hewan sudah dilakoni sejak tahunan ,ungkap Sauban kepada awak media ,Minggu (24/1/2021) saat disambangi usai membongkar muatan hasil pertanian di lokasi Desa Binabo Jae .
Sauban menuturkan , gerobak pedati yang ditarik mengunakan hewan kerbau ini sebagai alat sumber mata pencarian untuk ekonomi keluarga.
Gerobak pedati ini berfungsi sebagai alat trasportasi kendaraan lansir bagi masyarakat yang membutuhkan jasa pedati untuk mengangkut hasil prosuksi perkebunan yang berada diseberang sungai barumun melalui jalur lintas sungai,beber Sauban.
Untuk biaya langsir hasil produksi.pertanian dan perkebunan jauh dekat,lanjut Sauban ,mulai dari lokasi seberang sungai Barumun mulai dari Desa Simaninggir menuju Binabo Julu dan Binabo Jae ,imbalan biaya lansirnya sebesar Rp 150 perkg untuk jenis kelapa sawit.
Sedangkan untuk padi pergoninya biayanya Rp 700 .Dan untuk jenis kelapa.pergandengnya Rp 100 .khusus untuk sayur mayur perikatnya hanya Rp 50 rupiah .,terang Sauban yang diamini kedua saudaranya.
Kepala Desa Binabo Jae ,Sangkot Daulay mengatakan, angkutan trasportasi yang telah ketinggalan zaman ini,sampai sekarang masih tetap digunakan masyarakat pemilik kebun dan pertanian disekitar kawasan sungai Barumun.
Pasalnya, lanjut Sangkot , jalur yang harus dilalui mengunakan jalur sungai sehingga sangat sulit untuk dilintasi kendaraan truk atau lainnya.
” Jika air sungai banjir dan meluap , hewan kerbau penarik gerobak pedati ini tetap mengarungi sungai barumun dengan beban hasil produksi pertanian dan perkebunan untuk diantar sampai kelokasi penampungan perjualan yang ada di Desa Binabo Jae dan Binabo Julu ,Kecamatan Barumun ,”kata Sangkot.
Diakui Kepala Desa , angkutan pedati yang ditarik hewan ini setiap harinya beroperasi sebagai sarana angkutan transportasi masyarakat yang mangkalnya di Desa Binano Jae ,Kecamatan Barumun .
Senada dengan Sauban,kedua saudaranya Siddik dan Hamrul mengatakan, gerobak pedati ini sebagai alat yang menghasilkan sumber mata pencarian untuk kehidupan keluarga mereka .
“Kita bersukur karena kepercayaan masyarakat masih mau mengunakan jasa angkutan pedati tergolong.cukup antusais khususnya ditingkat pedesaan yang lokasi desa berada dibalik sungai barumun , sehingga jalur keluar masuk warga harus melalui sungai barumun ,”ungkap Siddik.
Keduanya menambahkan, setiap harinya beraktivitas sebagai jasa transportasi angkutan pedati yang kita tekuni bertahun -tahun ini .
Diakui Siddik bersama Hamrul , dari upah imbalan jasa angkutan lansir, dapat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
“Kalau dibilang cukup yang tidak juga , hanya pas- pasan saja , tetapi patut disyukuri inilah yang harus dilalui dengan sabar,” imbuh Siddik dengan pasrah (ISN/DN) .