Advertisement

Pengurus DPN Forum Komunikasi Purnakarya Perkebunan Nusantara Periode 2023-2026 Dilantik, Ketum FKPPN: Perjuangan Belum Selesai

Usai pelantikan, Pengurus DPN FKPPN foto bersama dengan Senator DPD RI H. M. Nuh, Bupati Deliserdang H. M. Ali Yusuf Siregar dan Direktur SDM Holding PTPN-III Sucipto Prayetno.

Deliserdang, desernews.com
Ketua Dewan Pembina JA. Ferdinandus, melantik Pengurus Dewan Pimpinan Nasional Forum Komunikasi Purnakarya Perkebunan Nusantara (DPN FKPPN), bertempat di Gedung Pamitran Distrik Deliserdang 2 PTPN-III, Kecamatan Galang, Kamis (22/2/2024).

Hadir dalam acara tersebut, Senator DPD RI asal Sumut H. M. Nuh, Bupati Deliserdang H. M. Ali Yusuf Siregar, Direktur SDM Holding PTPN-III Sucipto Prayetno dan Pengurus DPW FKPPN Sumut, Aceh, Riau dan DKI Jakarta serta Pengurus DPD, DPC FKPPN wilayah Sumatera Utara.

Ketua Dewan Pembina FKPPN J. A. Ferdinandus, menyerahkan Pataka kepada Ketum Drs. H. N. Serta Ginting.

Pada kesempatan itu juga, Ketua DPW FKPPN Provinsi Sumatera Utara H. R. Heru Pradoyo didampingi Ketua DPD Kota Binjai Ir. Herwi Rusli Dainiri, melantik/mengukuhkan 5 DPC FKPPN yaitu Unit Pabrik Gula Semayang, Kebun Sei. Semayang, Unit Bengkel Pusat, Unit Risbang Tebu dan Kebun Tandem Hulu.

Pengurus DPN FKPPN Priode 2023-2026 yang dilantik adalah Ketua Umum H. N. Serta Ginting, Waketum H. Sudirjo, MBA, Drs. H. Muchlis Mukhtar, Ir. H. Zulkifli Siregar, Ir. H. M. Asri Premma, MM dan Ketua Harian M. Jamil Sipayung, SH, MH.

Ketum FKPPN Drs. H. N. Serta Ginting, usai dilantik menyampaikan kata sambutan.

Unsur Ketua, Ir. H. Sulaiman Lubis, Syafri Cahyono, SE, Ir. Doris Sinambela, H. Sopsy Sembiring, BBA, Agus Rajadi Purba, SH, Ir. Modal Pencawan dan Isfawani Zsam Harahap.

Selanjutnya, Sekretaris Jenderal Ir. H. Baginda Panggabean, Wasekjen MZ. Hanavi Dalimunthe, H. Suhartoyo, QIA, Endro Priadi dan Sekretaris Harian T. M. Hisyam, SE. Bendahara Umum Paijo Karyodiwiryo dan Bendahara Nani Sitompul.

Kepengurusan dilengkapi dengan Departemen Pengembangan Organisasi, Koperasi, Pertanian dan Perkebunan, Keagamaan, Advokasi, Informasi dan Pemberdayaan Perempuan.

Ketika memberi kata Sambutan Senator DPD RI Asal Sumut H. M. Nuh menyampaikan, agar Pengurus FKPPN menjadi teladan bagi para purnakarya lainnya dan bisa merangkul semua pihak, baik dari organisasi purna lainnya, maupun pihak manajemen perusahaan.

Ketum FKPPN Abangda H. N.Serta Ginting duduk semeja dengan Ketua Dewan Pembina JA. Ferdinandus, Senator DPD RI H. M. Nuh, Bupati Deliserdang H. M. Ali Yusuf Siregar dan Direktur SDM Holding PTPN-III Sucipto Prayetno.

Sehingga kepentingan para purnakarya yang lebih besar, yang menjadi tujuan mulia forum ini, bisa ter-akomodir dan tercapai sesuai harapan. “Untuk itu, saya ucapkan selamat bekerja kepada pengurus DPN FKPPN beserta jajarannya dibawah, semoga Forum ini bermanfaat untuk masyarakat dan khususnya para purnakarya perkebunan dimanapun berada di bumi pertiwi ini”, ucap H. M. Nuh diakhir pidatonya.

Sementara itu, Direktur SDM Holding PTPN-III Sucipto Prayetno dalam sambutan berikutnya, menyampaikan tentang kondisi perkebunan saat ini, dimana keadaannya masih baik-baik saja, kecuali Budidaya Tebu yang butuh perhatian ekstra.

Ketum FKPPN H. Serta Ginting menyematkan ulos kepada Direktur SDM Holding PTPN-III Sucipto Prayetno, disaksikan Bupati Deliserdang H. M. Ali Yusuf Siregar.

Dikatakan Sucipto, Manajemen Perusahaan Perkebunan Nusantara saat ini, berupaya meneruskan kinerja dari bapak-bapak sekalian, agar kondisinya tetap baik terus.

Menurut Direktur SDM, Holding PTPN III keadaannya masih cukup baik. Namun, disamping ada yang dalam kondisi baik, tapi ada yang berat, tapi diharapkan saling mendukung, agar tetap eksis.

“Mohon dukungan dari FKPPN, agar kami bisa menjalankan perusahaan dengan eksis, demikian juga dengan program Hilirisasi, semua dalam penanganan. Terkait dengan hak pensiunan yang masih belum terpenuhi, akan diselesaikan sebaik mungkin,” ungkap Sucipto.

Ketum FKPPN H. N. Serta Ginting foto bersama dengan Senator DPD RI H. M. Nuh, Bupati Deliserdang H. M. Ali Yusuf Siregar, Direktur SDM Holding PTPN-III Sucipto Prayetno serta Pengurus DPN FKPPN.

Bupati Deliserdang H. M. Ali Yusuf Siregar dalam pidato sambutannya, sangat resfect dan mendukung dengan keberadaan Forum Komunikasi Purnakarya Perkebunan Nusantara (FKPPN). “Saya juga anak kebon,” kata Yusuf Siregar dengan tegas dan bangga, sembari dengan nada kelakar menyebutkan kalau sudah lama kenal dengan Ketum FKPPN Abangda H. N. Serta Ginting.

Dikatakan Bupati, sebenarnya hari ini ada 2 agenda rapat, yaitu di kantor bupati dan undangan dari DPN FKPPN, namun karena saya ingin bernostalgia di kebun, jadi saya pilih undangan FKPPN, apalagi sudah lama tidak jumpa dengan Abgda Serta Ginting.

Orang tua saya dulu dinas diperkebunan. Saya adalah anak Kebon asal Bandar Pulo Asahan dan saya ikut Soksi, hingga bisa mengantar jadi bupati.

Bupati Deliserdang H. M. Ali Yusuf Siregar foto bersama dengan Srikandi FKPPN dan Ketum FKPPN Abangda H. N. Serta Ginting dan Senator DPD RI H. M. Nuh.

“Jadi, kita sama, saya anak kebon juga, anak purnakarya. Semoga kita semua sukses dan sehat selalu,” ungkap Bupati Deliserdang, seraya mengatakan, agar FKPPN dapat menaungi seluruh purnakarya dan meningkatkan kesejahteraan seluruh anggota.

Kehadiran FKPPN harus dapat memperjuangkan hak purnakarya, yang belum terselesaikan, juga sebagai wadah silaturahmi dan wadah berhimpunnya purnakarya.

“Semoga cita-cita purnakarya dpt terwujud, FKPPN menjadi kompak dan punya visi misi yg sama,” tegas Bupati diakhir sambutannya, sembari berpantun jalan-jalan ke pancurbatu, singgah sebentar beli ketupat,
Kalau FKPPN bisa terus bersatu, apa yang dicita-citakan pasti bisa didapat, disambut tepuk tangan hadirin.

Sedang Ketua DPN FKPPN Drs. H. N. Serta Ginting dalam sambutannya menyampaikan, sebenarnya Perkumpulan pensiunan perkebunan sebelumnya sudah ada, yaitu P3RI dan sudah ada sejak 43 tahun yang lalu dan malah mengklaim kalau setiap karyawan tiba saatnya pensiun, langsung jadi anggotanya.

Tapi, karena keberadaan P3RI tidak terasa manfaatnya oleh pensiunan, maka sekarang ditinggalkan. Merujuk dari situasi seperti itulah, maka FKPPN lahir, karena dibutuhkan untuk alat perjuangan, sebab banyak hak pensiunan karyawan perkebunan, belum dipenuhi perusahaan, seperti SHT belum dibayar, manfaat pensiun yang sangat kecil dan lainnya.

“Alhamdulillah..semenjak ada FKPPN dan mendesak agar perusahaan membayar hak pensiunan, sekarang sudah ada yang terealisir seperti di PTPN I, PTPN II, PTPN VIII dan PTPN IX,” jelas Serta Ginting.

Ketua Panpel H. M. Jamil Sipayung, SH, MH saat melaporkan pelaksanaan kegiatan.

Selanjutnya dikatakan H. Serta Ginting, terkait gaji atau manfaat pensiun sekarang ini sangat kecil, sehingga jika seorang karyawan memasuki pensiun, walau msh dpt gaji pensiun, tapi masuk dalam kategori golongan miskin. “Sangat miris sekali nasib para pensiunan perkebunan,” papar Serta Ginting dengan nada prihatin.

Pada bagian lain sambutannya, Ketum FKPPN menyinggung tentang banyaknya penggarap menguasai lahan PTPN II, yang secara terus menerus dilakukan masyarakat, tapi tidak segera ditangani serius, sampai tuntas, sehingga bisa dikuasai lagi.

Tapi, kalau karyawan atau pensiunan yang menggarap, pasti segera berurusan dengan penegak hukum hukum.

“Padahal, HGU PTPN II berakhir tahun 2028, tapi tanahnya digarap masyarakat, perusahaan tidak bertindak, aneh memang,” ucap Ginting. “Ini merupakan PR untuk Pak Cipto sebagai Direktur SDM Holding, untuk menyelesaikannya, sehingga SHT dapat terbayarkan,” sebut H. Serta Ginting sambil berkelakar ditujukan pada Direktur SDM Holding Sucipto Prayetno.

Diakhir sambutannya, H. Serta Ginting meminta Pengurus FKPPN, walau tidak digaji, tapi tetaplah bersemangat dalam memperjuangkan hak pensiunan. “Kita berharap ada rezeki dari yg lain, jadi tetaplah bersemangat. Perjuangan belum selesai,” ujar Serta Ginting mensugesti jajaran pengurus.
Penulis: H. Suhartoyo, QIA.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button
Close
Close

Adblock Detected

Harap nonaktifkan aplikasi AdBlock nya terlebih dahulu.. Terima Kasih