Advertisement

Modus Penipuan Kartu Kredit yang Sering Terjadi

Gambar Ilustrasi

Desernews.com , -Bagi beberapa orang penggunaan kartu kredit sudah jadi kebutuhan karena menawarkan banyak kemudahan dan keuntungan. Di antaranya, kartu kredit bisa jadi pinjaman murah, membayar tagihan jadi lebih praktis, pengeluaran jadi bisa terlacak, hingga bisa mendapatkan diskon dan reward yang bisa digunakan shopping atau traveling.

Apakah kamu salah satu pengguna kartu kredit?
Ya, walaupun kartu kredit menawarkan kemudahan di atas, sebagai pengguna, Anda perlu waspada. Sebab, sudah jadi rahasia umum, banyak pengguna kartu kredit yang mengalami kerugian akibat ulah penipu.

Meski terlihat sepele, modus tipuan kartu kredit ini ternyata sering terjadi dan tak disadari banyak orang. Apakah Anda juga pernah mengalaminya?

1. Phishing

Ketika sedang asyik bermain smartphone, ada baiknya Anda tetap waspada terhadap bahaya yang mengincar. Selain virus, ancaman lainnya yang harus diwaspadai adalah tindakan phising.
Sudah pernah mendengar istilah ini? Phishing adalah metode penipuan yang dilakukan dengan mengelabui korban untuk mendapatkan informasi rahasia seorang nasabah kartu kredit.
Untuk menjalankan aksinya, pelaku banyak menggunakan berbagai modus. Apa saja?

– Melalui telepon
Penipu berpura-pura sebagai orang dari pihak bank/institusi tertentu dan meminta data-data pribadi dengan alasan-alasan tertentu dengan kalimat yang sopan dan halus, sehingga korban tidak menyadari kalau itu adalah penipuan.

– Melalui pesan singkat (SMS) atau e-mail
Penipu mengirimkan URL link ke situs yang dibuat menyerupai situs resmi milik bank. Kemudian meminta nasabah memasukkan data-data pribadi hingga data-data kartu kredit.
Agar tidak terkena jebakan phising, sebaiknya langsung matikan panggilan atau tidak membalas pesan jika dirasa sudah ada hal-hal yang mulai mencurigakan seperti ini.

2. Iming-iming undian atau dapat reward.

Pernah mendapat SMS yang berisi ucapan selamat karena berhasil memenangkan undian atau reward kartu kredit? Jangan dipercaya jika Anda merasa tidak pernah mengikuti undian tertentu atau nomor yang mengirimkan pesan tersebut tidak dikenal.
Biasanya, bila berhasil memenangkan undian dari kartu kredit, pihak bank akan memberitahunya melalui telepon dengan menggunakan nomor telepon resmi bank, bukan menggunakan nomor telepon pribadi.
Karenanya penting untuk merahasiakan nomor ponsel Anda dari orang-orang yang tidak dikenal. Dengan begitu, pesan-pesan yang berbau penipuan seperti ini tidak akan pernah mengusik hidup Anda.

3. Lewat situs web hoax

Tidak hanya email, penipu juga menjebak Anda ketika berselancar di dunia maya. Ya, di internet terdapat banyak situs hoax atau scam yang berniat menipu pengguna internet. Tujuannya tak lain untuk mencuri informasi pribadi hingga kartu kredit Anda.
Ketika membuka situs tersebut, biasanya terdapat pesan yang beragam. Mulai dari pesan untuk mengisi survei hingga diajak untuk login dan memasukan data pribadi hingga data kartu kredit Anda.
Mirisnya lagi, beberapa dari link situs tersebut juga ada yang berisi virus. Jika virus ini tidak dibersihkan, informasi pribadi Anda bisa tersadap dalam waktu yang singkat.

Penipuan kartu kredit bisa menimpa siapa saja, termasuk Anda. Jadi hati-hati, ya!
Penting untuk menjaga data-data pribadi yang sifatnya rahasia. Seperti foto selfie KTP, NPWP, nomor kartu kredit, nomor CVV (card verification value) yang terdapat di belakang kartu kredit, kode OTP (one time password), alamat, nama ibu kandung, dan informasi penting lainnya.
Sebetulnya, selain ketiga modus penipuan ini, ada banyak modus penipuan kartu kredit lainnya. Bahkan metode penipuannya pun jauh lebih canggih, cepat, dan akurat.

Biar tak kena tipu, yuk, kenali dan perdalam modus-modus yang biasanya dilakukan penipu yang kerap mengintai pengguna Kartu Kredit di AKKI https://akki.or.id/jaganomorotp/.(kum/DN)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button
Close
Close

Adblock Detected

Harap nonaktifkan aplikasi AdBlock nya terlebih dahulu.. Terima Kasih