Kejaksaan Agung Tetapkan Helena Lim sebagai Tersangka Pencucian Uang
Jakarta, desernews.com
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung Kuntadi mengatakan pihaknya telah menetapkan Helena Lim sebagai tersangka kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Penetapan tersangka ini masih berkaitan dengan kasus dugaan korupsi tata niaga timah wilayah Izin Usaha Pertambangan atau IUP PT Timah Tbk pada 2015-2022.
“Helena Lim sudah dijerat TPPU,” kata Kuntadi di Kejaksaan Agung, pada Senin, 1 April 2024. Ia menyatakan tidak menutup kemungkinan Harvey Moeis juga dikenakan pasal serupa.
Dalam kasus ini, Kejaksaan Agung telah memeriksa 172 saksi. Pada hari ini, penyidik memeriksa empat saksi tambahan termasuk pengusaha Robert Bonosusatya.
Sebelumnya, Kejaksaan Agung menetapkan Helena Lim sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata niaga timah wilayah Izin Usaha Pertambangan atau IUP PT Timah Tbk pada 2015-2022.
“Penyidik menyimpulkan telah cukup alat bukti yang bersangkutan sebagai tersangka,” kata Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus atau Jampidsus Kuntadi di Kantor Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, pada Selasa malam, 26 Maret 2024.
Kuntadi menyebut Helena Lim diduga kuat membantu mengelola hasil dari tindak pidana korupsi dengan memberikan sarana dan fasilitas kepada para pemilik smelter. Dalih crazy rich itu, kata dia, adalah menerima atau menyalurkan dana Corporate Social Responsibility atau CSR yang menguntungkan para tersangka lain, termasuk dirinya.(tmp/DN)