Jadikanlah Ramadhan Tahun Ini Sebagai Ramadhan Terbaik dengan Memperbanyak Ibadah
Banda Aceh, desernews.com
Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Aceh Dr. Tgk. Muhammad Yusran Hadi, Lc., MA. mengingatkan dan mengajak umat Islam untuk bersyukur kepada Allah atas nikmat dan karunia-Nya yaitu dipertemukan drngan bulan Ramadhan tahun ini.
Hal ini disampaikan oleh Tgk Yusran Hadi dalam ceramah Shubuh pada hari Kamis (14/2) kemarin di Masjid Syuhada, Gampong Lamgugob, Banda Aceh.
“Kita wajib bersyukur kepada Allah ta’ala atas pemberian nikmat-Nya yang besar ini yaitu dipertemukan kita oleh Allah ta’ala dengan bulan Ramadhan tahun ini. Dengan demikian, kita masih diberi kesempatan oleh Allah ta’ala untuk meraih berbagai keutamaan yang disediakan oleh Allah ta’ala pada bulan Ramadhan ini.”
“Barangkali pada bulan Ramadhan lalu, ibadah kita tidak maksimal dan tidak pula berkualitas (yaitu tidak sesuai petunjuk Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam). Karena ibadah tanpa mengikuti Sunnah Nabi shallahu ‘alaihi tidak akan diterima oleh Allah ta’ala. Maka, pada bulan Ramadhan tahun ini kita diberi kesempatan oleh Allah ta’ala untuk memperbaikinya agar badah kita menjadi maksimal dan berkualitas sehingga kita dapat meraih berbagai keutamaan bulan Ramadhan.”
“Bersyukurlah orang-orang yang dipertemukan dengan Ramadhan. Betapa banyak saudara-saudara kita yang tidak mendapat kesempatan beribadah di bulan Ramadhan kali ini, karena mereka telah dipanggil oleh Allah ta’ala (meninggal dunia) terlebih dahulu sebelum kedatangan bulan Ramadhan. Begitu pula sebahagian saudara kita yang sampai hari ini masih sakit dan dirawat baik di rumah sakit maupun di rumahnya sendiri.”
“Bersyukurlah kita menjadi hamba-hamba Allah yang terpilih dipertemukan dengan bulan Ramadhan tahun ini. Barangkali kita lalai dalam ibadah di bulan Ramadhan tahun yang lalu seperti tidak melakukan atau jarang melakukan shalat tarawih, shalat witir, tadarus Al-Qur’an dan bersedekah. Bahkan kewajiban puasa ditinggalkan. Maka Allah masih sayang kepada kita dipertemukan bulan Ramadhan tahun ini agar kita memaksimalkan ibadah kita dan memperbaiki segala kekurangan dan kelalaian dalam ibadah kita pada Ramadhan tahun yang lalu”.
“Jadikanlah Ramadhan tahun menjadi Ramadhan terbaik dengan memperbanyak ibadah sesuai Sunnah Nabi saw. Sehingga jika Allah takdirkan Ramadhan tahun ini menjadi Ramadhan terakhir kita, maka Ramadhan tahun ini menjadi Ramadhan terbaik dan terindah dalam hidup kita sehingga kita mendapat husnul khatimah.”
Selanjutnya Tgk Yusran yang juga dosen Fiqh dan Ushul Fiqh pada UIN Ar-Raniry menjelaskan kewajiban bersyukur kepada Allah ta’ala.
“Allah ta’ala dan Rasul-Nya shallahu ‘alaihi wa sallam memperingatkan kita agar senantiasa mensyukuri nikmat yang Allah ta’ala berikan kepada kita dan tidak melalaikannya serta tidak kufur nikmat.”
“Allah ta’ala berfirman, “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (Ibrahim: 7).”
“Allah ta’ala juga berfirman, “Maka ingattlah kamu kepada-Ku, Aku pun akan ingat kamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.” (Al-Baqarah: 152).”
Ustaz Yusran yang juga ketua Bidgar Dakwah Persis Aceh menjelaskan berbagai keutamaan bulan Ramadhan agar umat Islam sesuai dengan Sunnah Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam.
“Ketikan bulan Ramadhan datang, kita dianjurkan menyambutnya dengan memberi kabar gembira kepada umat Islam mengenai keutamaannya. Hal ini sesuai dengan sunnah Rasul shallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau memberi kabar gembira kedatangan bulan Ramadhan kepada para sahabat dengan menjelaskan berbagai keutamaannya. Agar mereka termovasi untuk memperbanyak ibadah pada bulan ini.”
“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Ketika bulan Ramadhan datang, Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Telah datang kepada kalian syahrun mubarak (bulan yang diberkahi). Diwajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pada bulan tersebut pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu. Padanya juga terdapat suatu malam (yang ibadah padanya) lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang terhalang kebaikan pada malam tersebut, maka ia telah terhalang dari kebaikan tersebut.” (HR. Ahmad, An-Nasa’i dan Al-Baihaqi).”
“Dalam hadits ini, Rasulullah menjelaskan beberapa keutamaan bulan Ramadhan yaitu: Pertama, bulan Ramadhan metipakan bulan keberkahan. Keberkahan ini mencakup keberkahan dunia dan akhirat berupa keberkahan pahala yaitu diliparkangandakan pahala amal shalih padanya dan keberkahan dunia yaitu ditambah rezki.”
“Coba perhatikan, betapa banyak orang yang rezkinya bertambah di bulan Ramadhan seperti para penjual bukaan puasa di mana-mana. Ini fenome ini hanya ada di bulan Ramadhan. Begitu pula pegawai negeri atau swasta mendapat daging meugang, gula dan sirup setiap menjelang kedatangan bulan Ramafjan dan di diakhir bulan Ramadhan. Selain itu, anak yatim, fakir dan miskin mendapat banyak santunan di bulan Ramadhan karena bulan ini sangat dianjurkan untuk bersedekah sesuai dengan Sunnah Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam.”
“Kedua; Pada bulan Ramadjan dibuka pintu-pintu surga. Maksudnya, kita diberi peluang untuk masuk surga dengan cara melakukan ibadah pada bulan ini yaitu puasa, shalat tarawih, shalat tahajjuj, shalat Witir, tadarus Al-Qur’an (yakni membaca Al-Qur’an, memahaminya, mengkhatamkannya, menghafalnya, dan mempelajarinya). Sekarang pilihan ada pada kita. Jika ingin masuk surga, maka lakukanlah ibadah dan perbanyaklah. Bila tidak, maka kita tidak bisa masuk surga.”
“Ketiga, ditutup pintu-pintu neraka. Maksudnya kita tidak diberi kesempatan untuk berbuat maksiat. Karena bulan Ramadhan itu bulan ibadah dan ketakwaan. Terlebih lagi ibadah puasa yang dapat mencegah maksiat. Kalaupun ada maksiat, berarti tidak melakukan puasa karena sudah terbiasa dengan maksiat sehingga menjadi tabiat. Hawa nafsu telah mengalahkannya. Mereka inilah murid atau pengikut syaitan yang telah didik sebelum datang bulan Ramadhan.”
“Keempat; Pada bulan Ramafhan ini terdapat satu malam yang bernama Laitil Qadar. Keutamaan malam ini yaitu ibadah yang dilakukan padanya lebih baik dari ibadah yang dilakukan selama seribu bulan atau delapan tiga tahun.”
“Keutamaan lainnya, kelima yaitu menghapus dosa-dosa. Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalat lima waktu, Jum’at ke Jum’at, dan Ramadhan ke Ramadhan menjadi penghapus dosa di antara waktu tersebut jika dijauhi dosa-dosa besar.” (HR. Muslim).”
“Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dan mengetahui batasan (hukum)nya, dan menjaga dari hal-hal yang sepatutnya dijaga, maka niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Ahmad dan Al-Baihaqi).”
“Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mencari ridha Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim),” pungkas Tgk Yusran yang juga Wakil Ketua Majelis Pakar PW Parmusi Aceh.(TJ/DN)