Deputi BNN Temukan Ratusan Kilo Ganja Dipendam Dalam Tanah
Medan, desernews.com
Sebanyak 141 kg ganja yang di tanam dalam rumah di sekitar gudang kapur di Kelurahan Asam Kumbang, Kec. Medan Selayang, berhasil ditemukan Badan Narkotika Nasional (BNN) Jumat (13/11).
Dalam penemuan ganja itu, 5 orang tersangka diamankan. Mereka ditangkap di dua lokasi berbeda yakni, MA, Z dan istrinya Su, SA, serta Sal.
Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN), Irjen Pol Arman Depari bersama Kabid Berantas Narkotika BNNP Sumut Kombes Pol Sempana Sitepu kepada wartawan, Jumat (13/11) sore menjelaskan, para tersangka ini memiliki peran masing-masing. Ada yang berperan sebagai, pemilik barang, penyimpan (penyedia lokasi) dan pengedar.
“Dua tersangka lagi pasangan suami-istri dalam kondisi kurang sehat dan sedang menjalani isolasi,” katanya.
Dijelaskan Arman, pengungkapan dan penangkapan berawal dari informasi yang diterima BNN mengenai adanya pengiriman Narkoba jenis ganja dari Aceh ke Medan.
Selanjutnya dilakukan penyelidikan. Dari penyelidikan yang dilakukan, tim menangkap pria berinisial MA yang sedang mengendarai sepeda motor di Kelurahan Tanjung Selamat. Dari tangan MA disita 5 Kg ganja kering.
Dari keterangan MA, tim mengembangkan kasus ke Tuntungan. Di tempat kejadian perkara kedua ini dilakukan pemeriksaan dan penggeledahan ditemukan 136 Kg ganja kering yang ditanam atau dikubur di dalam tanah.
Empat tersangka lain pun ditangkap. Dalam penangkapan ini, petugas juga menyita sepeda motor dan beberapa unit telepon genggam. “Para tersangka sengaja mengubur ganja-ganja itu dengan container box ke dalam tanah. Tujuannya untuk mengelabui petugas dan warga sekitar juga untuk menyamarkan bau ganja kering,” jelasnya.
Irjen Arman Depari juga menyebutkan, Sumut khususnya Kota Medan memiliki penduduk terbanyak pengguna narkotika. Saat ini, Sumut juga menduduki rangking pertama penyalahgunaan narkotika.
“Sumut merupakan lokasi transit peredaran narkoba. Sampai saat ini Sumut menduduki rangking pertama penyalahgunaan narkotika. Sumut juga, khususnya Medan punya penduduk terbanyak pengguna narkotika. Kalau ini tidak jadi perhatian semua pihak lanjutnya, jumlah ini akan terus berlipat-lipat,” jelas Irjen Arman Depari.
Menurutnya, jika diperhatikan lokasi penyimpanan ratusan kilo ganja kering tersebut tidak ada yang menduga. Sebab, lokasi yang dikelilingi ladang dan tak jauh dari sungai ini berada di pelosok.
“Artinya tempat pelosok dan desa terpencil tidak luput jadi sasaran bandar. Kalau kita tidak waspada bisa saja ganja atau narkotika lainnya sudah masuk ke sekolah-sekolah dan digunakan oleh anak-anak remaja di bawah umur,” katanya.
Upaya pengungkapan ini, kata Irjen Arman, tidak akan ada artinya jika masih banyak masyarakat yang menggunakan narkotika. Untuk itu, semua pihak harus benar-benar ikut memantau agar bisa dideteksi secara dini penyalahgunaan dan peredaran narkotika.(M-01/DN)