Natalius Pigai, Dulunya Hanya Tukang Parkir Kini Menjadi Menteri HAM RI
Gorontalo, desernews.com
Siapa sangka di antara 54 menteri yang baru dilantik Prabowo ada seorang tukang parkir.
Selain tukang parkir, dirinya juga merupakan aktivis
Dirinya diangkat menjadi Menteri HAM di Kabinet Merah-Putih oleh Prabowo disebabkan aktifitasnya sebagai aktivis asal Papua.
Namanya Natalius Pigai, Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) yang baru saja dilantik Presiden Prabowo.
Natalius Pigai resmi dilantik hari ini di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10/2024).
Diketahui Natalius Pigai merupakan seorang aktivis asal Papua.
Ia merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mengabdi selama 15 tahun di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia.
Tertulis di unggahan Instagramnya @natalius_pigai, dirinya mengakui dibesarkan dari keluarga miskin.
Bahkan Natalius Pigai pernah menjadi Juru Parkir di Kementerian Transmigrasi RI.
“Tenaga Honorer, CPNS, PNS, Kepala Seksi, Pejabat Eselon Fungsional dan Struktural, Staf Khusus Menakertrans RI, Pejabat Negara Pimpinan Lembaga Negara (Komnas HAM) akhirnya hari ini mencapai Puncak Tertinggi sebagai Menteri. “ Pegawai Negeri Rendahan yang mencapai Puncak Karier Tertinggi”. Jangan pernah menyerah wahai ASN nasib kita tidak ada yang tahu. Hanyalah TUHAN ALLAH,” tulisnya dalam caption unggahannya.
Pria kelahiran Paniai, Papua Tengah, 25 Desember 1975 ini juga merupakan anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) periode 2012-2017.
Ia bekerja sebagai Staf Khusus Menteri di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia pada masa kepemimpinan Al Hilal Hamdi dan Jacob Nuwa Wea tahun 1999-2004.
Natalius Pigai juga Tim Asistensi Dirjen Kesbangpol Sudarsono Hardjosoekarto tahun 2006-2008.
Pigai adalah lulusan Sekolah Tinggi Pemerintah Masyarakat Desa di Yogyakarta, tempat ia memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pemerintah (S.I.P.), mengutip Kompas.com.
Pada 2003, ia mengambil pendidikan statistika di Universitas Indonesia dan melanjutkan pendidikannya sebagai peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada 2005.
Pigai juga menyelesaikan pendidikan kepemimpinan di Lembaga Administrasi Negara pada 2010-2011.
Sejak usia muda, Pigai sudah menunjukkan tekad kuat dalam membela hak-hak masyarakat, khususnya kelompok-kelompok yang terpinggirkan.
Selain menempuh pendidikan formal, Pigai juga rajin memperkaya pengetahuannya melalui berbagai pelatihan dan pendidikan non-formal.
Karier profesional Pigai dimulai sebagai staf khusus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dari tahun 1999 hingga 2004.
Selama periode tersebut, ia terlibat dalam berbagai isu penting, termasuk sebagai moderator dialog interaktif di TVRI dari 2006 sampai 2008.
Kontribusinya terus berlanjut saat ia menjadi konsultan Deputi Pengawasan Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias dan tim asistensi di Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri pada 2010-2012.
Sebagai putra asli Papua, Pigai tidak pernah melupakan tanah kelahirannya.
Ia aktif di berbagai lembaga swadaya masyarakat yang berfokus pada hak-hak kelompok terpinggirkan, seperti Yayasan Sejati dan Yayasan Cindelaras.
Riwayat Karier Natalius Pigai mengutip Wikipedia:
Staf di Yayasan Sejati (1999 – 2002)
Staf di Yayasan Cindelaras/YACITRA (1998)
Ketua Lembaga Studi Renaissance (1998 – 2000)
Ketua Asosiasi Mahasiswa Papua (AMP) Internasional (1997 – 2000)
Staf Khusus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi/Menakertrans (1999 – 2004) Sumber: Tribun Gorontalo