Wak Jhon, Tukang Parkir Pelabuhan Yang Disegani Preman
Tanjung Tiram, (Dessernews)
Pertama kali kami sampai di Pelabuhan Tanjung Tiram, adalah memikirkan bagaimana kenderaan kami bisa aman dan tidak ada gangguann sedikit pun. Kami menemui beberapa warga disana untuk mencari tahu dimana tempat penitipan mobil dan 12 sepeda motor NMAX yang aman.
Beberapa warga merekomendasikan kami agar menitipkannya kepada Wak Jhon, (63 tahun) seorang penjaga parkir di Pelabuhan Tanjung Tiram. Lelaki yang belum berumah tangga itu telah menjadi tukang parkir sejak masih lajang.
Kami tidak tahu pasti apa penyebab Wak Jhon belum berumah tangga. Padahal sepintas kami lihat fisiknya sehat sehat saja walau umurnya sudah tua. Namun penasaran kami tersebut tidak kami ungkapkan kepada Wak Jhon. Apakah karena patah hati atau ada sesuatu hal lain.Meski sebagai jurnalis sifat ingin tahu kami cukup tinggi, tapi menurut kami momentnya kurang tepat. Kami lebih mengutamakan kenderaan kami nanti pulang dari pantai tetap dalam keadaan aman. Karena cerita warga setempat, Wak Jhon tukang parpir yang paling disegani preman disana. “Kuntounya (ilmu bela diri) hebat itu. Jangan macam macam preman sini tak ada yang berani sama dia. Segan semua”, ujar warga di sekitar pelabuhan.
Kami pun merapat menemui Wak Jhon yang disebut sebut pendekar pelabuhan Tanjung Tiram. “Wak kami mau ke Pulau Pandang naik kapal pagi ini, bisa titip kenderaan”? kata salah seorang diantara kami.
“Boleh, parkirkan saja disitu”, ucap Wak Jhon sembil mengarahkan telunjuknya ke lokasi parkir. “Tapi bayar sekarang uangnya”, sambungnya.
“Nanti sore kami pulang dari pantai, uda bukan Uwak lagi yang jaga. Ganti orang lain minta lagi uang parkirnya wak”, kata kami. “Tak percaya kau sama ku”, ucap Wak Jhon dengan logat Melayu pesisirnya dengan nada sedikit agak tinggi.
Tidak ingin berdialog panjang, kami pun langsung mengeluarkan kocek uang Rp 100.000 untuk menyerahkannya kepada Wak Jhon. Kami pun meninggalkanya menuju kapal yang sudah kami carter RP 1.800,000 pulang pergi. (Tim DN)
