Satlantas Polresta Deli Serdang Sosialisasi New Normal Covid 19 kepada Abang Betor
Lubuk Pakam, dessernews.com
Sat Lantas Polresta Deli Serdang, Jum’at (10/07/20) melakukan sosialisasi serta pengarahan masalah New Normal Covid 19 kepada abang becak bermotor yang beroperasi di Lubuk Pakam dan sekitarnya. Pengarahan serta bimbingan yang dilakukan di Taman lantas Polresta Deli Serdang itu diikut 60 orang abang betor (becak bermotor).
Wakasat Lantas Polresta Deli Serdang, AKP MP Pardede dalam arahan dan bimbingannya meminta para abang betor agar ikut menerapkan protokoler kesehatan kepada penumpangnya. Seperti menggunakan masker dan jaga jarak.
“ Dalam memasuki era normal ini, kami minta abang betor agar tetap menggunakan masker dan jaga jarak serta mematuhi ketentuan protokoler kesehatan lainnya. Abang betor harus bisa menjadi contoh dan suri tauladan bagi penumpangnya”, ucap MP Pardede.
Menurut Pardede, new normal atau tatanan baru ini perlu ada sebab hingga kini belum ditemukan vaksin definitif dengan standar internasional untuk pengobatan virus corona. Para ahli masih bekerja keras untuk mengembangkan dan menemukan vaksin agar bisa segera digunakan untuk pengendalian pandemi COVID-19.
“Karena itu, sekarang satu-satunya cara yang kita lakukan bukan dengan menyerah tidak melakukan apapun, melainkan kita harus bekerja dan mencari nafkah tetapi tetap menjaga produktivitas kita agar dalam situasi seperti ini kita tetap produktif namun aman dari COVID-19, sehingga diperlukan tatanan yang baru,”, ujar perwira Lantas Polresta Deli Serdang itu.
Sementara Kaur Mintu Satlantas Polresta Deli Serdang Iptu Romi Syahputra S.Sos pada kesempatan itu mengingatkan para abang betor untuk tidak terbuai dalam situasi New Normal ini dengan tidak lagi menggunakan masker.
Menurut Romi, new normal adalah tatanan hidup baru, dimana kebiasaan dan perilaku yang baru berbasis pada adaptasi untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat. Cara yang dilakukan dengan rutin cuci tangan pakai sabun, pakai masker saat keluar rumah, jaga jarak aman dan menghindari kerumunan. Pihaknya berharap kebiasaan baru ini harus menjadi kesadaran kolektif agar dapat berjalan dengan baik.
Protokol kesehatan ini bukan hanya di bidang ekonomi, tetapi juga pendidikan dan keagamaan, tentu bergantung pada aspek epidemologi dari masing-masing daerah, sehingga penambahan kasus positif bisa ditekan, kata Iptu Romi.