Pulau Pandang, Wisata Bahari Penuh Pesona
Tanjung Tiram (Dessernews)
Pulau Pandang sebagai salah satu pulau terluar di Indonesia memiliki pesona wisata bahari yang indah. Letaknya berada di selat Malaka. Secara administratif pulau yang memiliki panjang 500 meter dan lebar 250 meter itu berada di wilayah Desa Bogak, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara.
Pasirnya putih dan airnya yang jernih, cocok bagi mereka yang suka wisata bahari. Ombaknya yang menantang sedikit pun tidak bercampur lumpur. Jika kamu berangkat dari Medan, maka kamu harus menempuh perjalanan darat dan laut total selama 6 jam, dengan rincian 4 jam perjalanan darat dan 2,5 jam perjalanan laut.
Meski pulau itu masih terbilang perawan, karena mulai dipopulerkan sejak sekitar tiga tahun lalu. Namun suassana dan nuansanya cukup eksotis dan jauh dari kesan angker. Auranya benar benar hidup.
Pada saat tim redaksi dessernews.com bersama KMCC Galang berkunjung Ahad (13/06) kemarin, banyak warga masyarakat berdarma wisata ke pulau itu. Tidak hanya penduduk lokal Batubara. Tetapi juga ada dari kabupaten lain seperti Aekanopan Labuhan Batu, Tebing Tinggi, Deli Serdang, bahkan dari Kota madya Medan.
“Kami sudah dari hari Sabtu kemarin berkemah (menginap) disini pak. Mudah mudahan aman aman saja, tidak terjadi apa apa”, tutur Indah remaja putri dari jalan Bromo Medan. Indah bersama Fauzi, Fadlan dan beberapa teman lainnya membawa perbekalan dan peralatan kemah seperti gelas, piring, sendok dan kompor untuk memasak. Mereka memasang kemah tepat di pinggir pantai tempat batas terakhir naiknya air pasang laut.
Namun sayang, Pulau Pandang belum di kelolal secara profesional. Pihak ivestor sepertinya belum masuk ke pulau itu. Tidak diketahui apakah tidak tahu atau pemkab Batubara belum mengijinkan potensi wisata itu di kelola secara baik . Padahal bila dikeloa secara sungguh sungguh, Pulau Pandang bisa menghasil kan PAD (Pendapatan Asli Daerah) bagi Pemkab Batubara.
Tim redaksi menilai, keindahan Batubara jauh lebih mempesona di bandingkan pantai lainnya di Sumatera Utara. Tetapi sayang tidak di dukung dengan sarana dan prasarana. Seperti belum adanya pondok pondok yang di sediakan. Sehingga pengunjung terpaksa harus berteduh di bawah pohon sekitar pantai.
Selain itu, Pulau Pandang tidak memiliki tempat bersandarnya kapal-kapal motor yang mengangkut pengunjung. Sehingga pengunjung yang hendak mendarat ke Pulau Pandang harus lompat ke air yang dangkal. Pedagang makanan dan souvenir tidak terlihat di lokasi. Hanya pedagang mie instan keliling dari Tanjung yang tampak. Itupun jumlahnya tak mampu memenuhhi kebutuhan pelancong yang berjumlah ribuan saban hari.
Menurut keterangan yang peroleh di lapangan, Pulau Pandang sebenarnya merupakan tempat mengatur perjalanan arah kapal di tengah laut Selat Malaka. Di atas bukitnya tertancap mercu suar. Pengelolaan dan pengawasannya di bawah Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Distrik Navigasi Kelas I Belawan. Jadi Pulau Pandang memang tidak atau belum di proyeksikan untuk tempat rekreasi. Hal itulah mungkin mungkin membuat si cantik manis itu tidak di poles sebagaimana layaknya pantai pantai lainnya.
Namun meski tidak di rancang untuk tempat wisata, masyarakat umum diperbolehkan berkunjung ke pulau itu. Tidak ada pemungutan biaya bagi pelancong. Cuman diminta untuk menjaga kebesrihan. Ayo mari kita wujudkan kebersihan dan kenyamanan di lokasi wisata bahari itu. Insya Allah (Tim Redaksi)