J Tarigan Minta Camat Galang Perintahkan Bawahan Mendata Secara Benar Warga Berhak Menerima Bantuan
Junianto Tarigan, salah seorang tokoh masyarakat di Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang meminta Camat Galang, Marjuki, S.Sos, M.A.P untuk memerintahkan bawahannya agar mendata warganya yang berhak menerima bantuan BLT atau PKH secara benar.
Siapa yang berhak mendapat bantuan dari Mensos dan siapa yang berhak mendapatkan bantuan dari Pemerintah Daerah. Ini penting agar tidak terjadi overleaping atau pembagian double kepada warga.
Hal itu dikatakan Juniato Tarigan menangapi pertanyaan Dessernews.com mengenai banyak warga Galang yang tidak dapat bantuan beras. Padahal mereka telah di mintakan KTP dan Kartu Keluarganya oleh pihak kelurahan dan desa.
“Jangan sampai ada warga double dapat bantuan. Dari Pemerintah Pusat dapat, dari Pemerintah Desa juga dapat. Sementara ada warga yang sama sekali dan dari mana pun mereka tidak pernah menerima bantuan. Sudah pasti ini akan menimbulkan rasa ketidakadilan di tengah masyarakat”’ cetus Tarigan.
Beras bantuan Pemkab Deli Serdang kemarin bongkar di kantor Camat Galang |
Seperti yang dialami Gunawan Ginting penduduk Lingkungan V, Kelurahan Galang Kota mengatakan bahwa ibunya seorang janda miskin tidak pernah mendapat bantuan beras dari kelurahan. Dahulu semasa Kepala Lingkungan masih dijabat Syahri Matondang, ibunya yang bernama Marni Tarigan masih sering dapat bantuan beras dari kelurahan. Tetapi kini sejak Keplingnya dijabat Pak Johan Tanjung, ibunya tidak pernah lagi dapat bantuan dalam bentuk apapun.
Hal itu kata Gunawan sudah dipertanyakannya kepada Kepling V, Johan. Tetapi jawabannya tidak memuaskan dan tidak ada kepastian. Bahkan ibunya pun sudah ke kantor Lurah. Namun Lurah Rudi Harmoko tidak berada di tempat. “Kami bingung bagaimana kreteria sebenarnya yang berhak mendapatr bantuan itu”, kata Gunawan kecewa.
Nada yang sama juga dikatakan Lelly Heriani, warga Kampung Aceh Desa Jaharun B. Sejak adanya bantuan pemerintah kepada warga yang terkena dampak Covid 19, dia tak pernah menerima bantuan. Padahal suaminya seorang tukan becak yang kini mengalami penurunan pendapatan. “Sejak ada virus Corona ini, suami saya kadang narik becak kadang tidak”, ucap Lelly.
Ramainya pergunjingan penyaluran bantuan oleh pihak Kelurahan ataupun Desa, menurut Junianto Tarigan perlu adanya penjelasan yang transparan dari pihak Kecamatan atau Kelurahan. Bila tidak, maka rakyat nanti akan kecewa dan marah besar kepada aparat desa atau kecamatan, ungkap Tarigan. (01/DN)