Banjir Jembatan Gantung Sabahotang Putus, 223 KK Terisolir
PALAS, desernews.com
Meluapnya sungai Barumun berdampak terhadap akses jembatan gantung penyeberangan menuju Desa Sabahotang,Kecamatan Barumun Baru,Kabupaten Padanglawas(Palas) terseret arus sehingga putus total.
Sebanyak 223 Kepala Keluarga (KK) yang bermukim di desa tersebut terisolir.
Pasalnya, akses jalan utama, keluar masuknya warga ke desa itu, yang mengandalkan jembatan gantung (rambin—red), di atas aliran Sungai Barumun putus total, karena diterjang banjir akibat meluapnya air sungai tersebut,Sabtu(27/3/2021).
Pantuan wartawan di lokasi jembatan gantung sepanjang 120 meter, terlihat hanya sisa bangunan. Selebihnya, bangunan jembatan gantung yang terbentang di atas sungai tersebut telah hilang terbawa arus sungai.
Putusnya jembatan gantung ini , berdampak memaksa masyarakat desa tersebut harus mengarungi air sungai, jika hendak keluar masuk ke desa.
Sedang warga yang mengangkut hasil produksi perkebunan dan pertanian hanya ditumpuk didesa karena tidak dapat diangkut dengan kendaraan.
Salah seorang warga setempat, Eddy Hasibuan mengatakan putusnya jembatan gantung akibat tidak mampu menahan derasnya debit air sungai yang meluap.
“Jembatan gantung telah disapu banjir,kami masyarakat tidak bisa keluar dari desa,”kata Eddy,Minggu(28/3/2021).
Eddy mengatakan, dengan putusnya akses menuju desa menimbulkan kesulitan bagi warga khususnya anak sekolah yang ingin pergi kesekolah.
“Masyarakat yang memberanikan diri mengarungi sungai merasa khawatir dan takut terbawa arus sungai saat menyeberang,”ujar Eddy.
Kepala Desa Sabahotang Ali Jumroh Hasibuan mengungkapkan, terputusnya jembatan gantung akibat dihantam banjir sungai barumun yang meluap.
Jembatan gantung merupakan sarana transportasi utama warga Desa Sabahotang, putus jembatan ini akibatnya warga terpaksa mengarungi sungai agar bisa ke desa tetangga Sigorbus Julu,terang Ali.
“Jembatan putus berdampak perekonomian warga desa terganggu. produksi kelapa sawit dan getah karet masyarakat tertumpuk di desa, karena sulit untuk diangkut keluar desa akibat tidak adanya sarana jalan,”tambahnya.
Kondisi ini, kata dia, menimbulkan kemerosotan ekonomi warga semakin terpuruk. Bencana banjir yang terjadi berdampak terputusnya akses jalan warga keluar dari Desa Sabahotang.
Warga berharap, putusnya jembatan diharapkan mendapat perhatian pemerintah untuk mengatasi keterisoliran warga masyarakat di desa agar tidak semakin berlarut-larut dan berkepanjangan.
“Harapan kami kepada pemerintah setempat untuk membangun jembatan yang putus tersebut agar masyarakat desa ini tidak semakin terisolir,”ungkap Jumroh.(ISN/DN).